Saat ini transaksi online menjadi hal yang biasa dilakukan. Kamu bisa transakasi di mana saja dan kapan saja, cukup bermodalkan smartphone dan koneksi internet, kamu bisa membeli barang yang kamu inginkan. Walaupun begitu, tanpa adanya proses tatap muka itulah kita jadi harus lebih waspada. Tidak sedikit penipuan yang terjadi karena kita menaruh kepercayaan pada orang yang belum pernah kita temui, untuk barang yang belum kita lihat secara langsung.

Modus peniupuan dapat terjadi di akun media sosial hingga website, kemudahan online shopping juga diikuti kesempatan oleh pihak tidak bertanggungjawab yang dapat merugikan orang lain. Oleh karena itu kamu harus tahu bagaimana mengenali akun media sosial palsu dan website mencurigakan demi mendapatkan data pribadi dan uang milikmu saat melakukan online shopping.

Berikut adalah ciri-ciri akun media sosial atau situs jual-beli palsu dengan modus akun online shopping:

  1. Produk dijual dengan harga  murah, jauh dibawah harga pasaran atau menawarkan fitur atau keuntungan menarik yang terdengar berlebihan.
  2. Foto-foto produk yang ditampilkan tidak memiliki kualitas yang baik, tidak konsisten dan berubah-rubah, pilihan angle produk terbatas, atau bisa ditemukan di website lain seperti website resmi produk itu sendiri. Bukan foto asli dari persediaan barang yang dimiliki penjual.
  3. Akun media sosial yang menampilkan/menjual produk tersebut belum lama dibuat.
  4. Penjual tidak secara rinci menampilkan atau menjelaskan ketersediaan layanan pengembalian atau penukaran barang.
  5. Penjual tidak menerima sistem pembayaran COD (Cash on Delivery) atau bayar di tempat. Penjual hanya menerima pembayaran melalui transfer bank dengan mencantumkan nomor rekening bank penerima.
  6. Penjual meminta pembayaran muka (DP atau down payment) sebelum barang bisa dikirimkan dengan alasan jumlah produk terbatas dan ‘mengunci’ produk tersebut untuk pembeli.
  7. Penjual tidak menampilkan review atau testimonial pembeli lain di akun media sosial atau akun market place milik penjual.
  8. Komentar pada setiap foto di akun media sosial tidak ditanggapi, penjual hanya fokus untuk menampilkan produk-produk yang dijual tanpa berniat membangun hubungan dengan pembeli.
  9. Jumlah followers akun media sosial tidak menjamin akun tersebut valid. Di Instagram misalnya, jika menemukan jumlah likes pada foto berbanding jauh lebih sedikit daripada jumlah followers akun, ada kemungkinan followers tersebut bot atau fake account bukan orang sebenarnya.
  10. Adanya website tidak menjamin online shopping tersebut adalah valid. Jika url pada website tidak mengandung https dan logo gembok terkunci, maka website tersebut tidak aman.
  11. Situs jual-beli online yang tidak menerima pembayaran dengan Visa juga belum tentu aman. Tanpa sistem 3DSecure by Visa, informasi kartu yang kamu gunakan untuk pembayaran di situs tersebut rentan dicuri pihak tidak bertanggung jawab.

 

Supaya Aman Saat Bertransaksi Online dan Konvensional

Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk memastikan keamanan transaksi jual-beli yang kamu lakukan:

  1. Jangan melakukan transaksi saat terhubung ke Wi-Fi publik. Informasi pribadi seperti password, PIN, atau informasi kartu lebih rentan dicuri saat kamu terkoneksi ke jaringan Wi-Fi publik yang bisa diakses siapa saja.
  2. Waspadai penjual yang meminta informasi pribadi yang tidak berhubungan dengan proses jual-beli, seperti: tanggal lahir, nama ibu kandung, kode OTP, password dan PIN, screenshot KTP dan KK, informasi pada kartu kredit atau kartu debit (nomor kartu, tanggal kadaluwarsa dan kode CVV) untuk alasan apa pun.
  3. Saat membuat akun pada situs e-Commerce, gunakan alamat e-mail yang berbeda dari e-mail yang biasa kamu gunakan untuk keperluan aktivitas perbankan. Selain itu, buat password yang aman dan berbeda dari password yang kamu biasa kamu pakai untuk akses akun digital lainnya, seperti akun media sosial atau akun perbankan.
  4. Hindari menyimpan informasi kartu pada website belanja online. Ini untuk memastikan informasi kartu milikmu tidak terekam dan tersebar luas di dunia maya.
  5. Biasakan untuk log out dari akun e-Commerce kamu setelah melakukan transaksi atau bahkan ketika tidak melakukan pembelian sama sekali.

Penipuan dengan menggunakan online shopping memang marak terjadi saat ini. Sehingga kita perlu lebih bijak dan waspada dalam melakukan kegiatan di dunia maya, menjaga data pribadi, serta memahami dengan siapa kita akan melakukan transaksi online. Hubungi KONTAK SAHABAT di 1500218 atau e-mail ke picsobatku@sahabat-ukm.com apabila kamu menemukan pihak mencurigakan yang menggunakan aplikasi SOBATKU.

SOBATKU adalah produk Tabungan Online bagian dari KSP Sahabat Mitra Sejati. Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, sejak 2011, KSP Sahabat Mitra Sejati melakukan sinergi dan kolaborasi bisnis dengan PT Bank Sahabat Sampoerna. Untuk lebih meningkatkan layanannya, KSP Sahabat Mitra Sejati merupakan koperasi pertama yang memperoleh ijin dari OJK untuk dapat mengakses Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), serta meperoleh Ijin Transfer Dana dari Bank Indonesia.

Bagikan atau print artikel ini.